Langsung ke konten utama

PROFIL SINGKAT IMASASI (IKATAN MAHASISWA STUDI ARAB SE-INDONESIA)



           

Ikatan Mahasiswa Studi Arab se-Indonesia (IMASASI) adalah organisasi mahasiswa studi arab tingkat nasional yang merupakan segmen integral dari elemen lembaga-lembaga kemahasiswaan studi arab. Organisasi ini merupakan sarana bagi mahasiswa studi Arab yang membutuhkan lembaga profesi untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme dan pedagogik, dan menciptakan peningkatan pembelajaran bahasa Arab.
Fungsi sebagai wadah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat perguruan tinggi yang bersifat keilmuan bahasa dan budaya Arab serta pengabdian kepada masyarakat.
Sejak awal berdirinya, organisasi ini telah memiliki lebih dari 22 anggota yang berasal dari organisasi mahasiswa studi Arab di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, dan jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan publikasi yang baik dan minat mahasiswa studi Arab untuk bersama mengembangkan bahasa Arab di Indonesia.
Ikatan Mahasiswa Studi Arab se-Indonesia (IMASASI) dideklarasikan pada 18 April 2010 di Universitas Indonesia bertepatan pada acara Festival Timur Tengah (FTT) 2010. Deklarasi IMASASI yang dihadiri beberapa delegasi dari pelbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan membentuk Badan Koordinator (BAKOR) yang terdiri dari beberapa Wilayah di Indonesia untuk mempersiapkan Musyawarah Nasional.
Pada saat dibukanya pendaftaran Fetival Kebudayaan Arab (FKA) Universitas Gadjah Mada, momen tersebut digunakan sebaik mungkin untuk mensosialisasikan agar Musyawarah Nasional ini terealisasikan. Kurang lebih delapan belas perguruan tinggi mendaftarkan delegasinya untuk berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional yang diadakan pada Kamis-Jum’at, 8-9 November 2012 bertempat di Omah Jawi Sejahtera Jl. Kaliurang KM 25 Jogjakarta.
Basyir Arif sebagai Ketua Umum terpilih dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2012-2013 kemudian dilanjutkan oleh Rinaldi Supriadi sebagai Ketua Umum terpilih dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung pada periode 2013-2014 dan oleh Futuhi Abdul Hamid sebagai Ketua Umum terpilih dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) pada periode 2015-2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Mu'allaqat

Tahukah sobat Arab? Pada zaman jahiliyah ka'bah digantungi oleh sya'ir-sya'ir para pujangga yang biasa dikenal dgn nama ''mu'allaqat'' ''Mu'allaqat'' secara bahasa memiliki makna ''sesuatu yang digantungkan'' dan yg dimaksud disini adalah sejumlah kumpulan syair-syair terbaik dari tujuh penyair Arab terkenal, pada masa pra-islam (Jahiliyyah). Pada zaman jahiliyah ka'bahh dipenuhi dengan syair2 yang digantung pada dinding2nya, sehingga semua orang yang melakukan thawaf dapat mengetahui sekaligus membacanya. Dan syair-syair inilah yang disebut dengan mu'allaqat. Ke tujuh penyair Arab tersebut adalah: 1. Imru'ul Qais. 2. Tharafah bun Abdul Bakri. 3. Zuhair bin Abi Sulma. 4. Antarah bin Syaddad. 5. Lubaid bin Rabi'ah al-Amiri. 6. Amr bin Kultsum. 7. Harist bin Hillizah. Sebagian ulama sastra mengatakan bahwa penyair-penyair terkenal tersebut berjumlah 10 orang, dengan 3 penyair lainya yait

5 Tokoh yang Berperan dalam Perkembangan Bahasa Arab di Indonesia

1. HD Hidayat Ia adalah Prof. Dr. H. D. Hidayat yang lahir pada tahun 1944. Pria kelahiran Sukabumi ini, menjadi mahasiswa S1 pada Jurusan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang rampung pada tahun 1968. Setelah itu, Pengarang buku  Ta’limul Lughatul ‘Arabiyyah  ini, menyelesaikan program magisternya di Ma’had Khurthum ad-Dauli lil Lughatil ‘Arabiyyah, Khutum, Sudan, pada tahun 1981. Gelar doktornya diselesaikan di program Pascasarjana IAIN (UIN) Jakarta pada tahun 1998. Dari beberapa karyanya dan ceramah-ceramah ilmiahnya, pria berusia 71 tahun dikenal sebagai pakar Metode Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Arab. Karya-karyanya menjadi kurikulum dan rujukan di Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah. 2. Muhbib Abdul Wahab Nama Muhbib Abdul Wahab mungkin tidak asing bagi para mahasiswa bahasa Arab, khususnya UIN Jakarta. Pria kelahiran Paciran, Lamongan, Jawa Timur ini, menyelesaikan program S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa, Fakultas Tarbiyah