Tahukah sobat Arab?
Pada zaman jahiliyah ka'bah digantungi oleh sya'ir-sya'ir para pujangga yang biasa dikenal dgn nama ''mu'allaqat''
''Mu'allaqat'' secara bahasa memiliki makna ''sesuatu yang digantungkan'' dan yg dimaksud disini adalah sejumlah kumpulan syair-syair terbaik dari tujuh penyair Arab terkenal, pada masa pra-islam (Jahiliyyah).
Pada zaman jahiliyah ka'bahh dipenuhi dengan syair2 yang digantung pada dinding2nya, sehingga semua orang yang melakukan thawaf dapat mengetahui sekaligus membacanya. Dan syair-syair inilah yang disebut dengan mu'allaqat.
Ke tujuh penyair Arab tersebut adalah:
1. Imru'ul Qais.
2. Tharafah bun Abdul Bakri.
3. Zuhair bin Abi Sulma.
4. Antarah bin Syaddad.
5. Lubaid bin Rabi'ah al-Amiri.
6. Amr bin Kultsum.
7. Harist bin Hillizah.
Sebagian ulama sastra mengatakan bahwa penyair-penyair terkenal tersebut berjumlah 10 orang, dengan 3 penyair lainya yaitu: Nabaghoh, a'sya dan ubaid bin al abrosh.
Pada zaman dahulu, Masyarakat Jahiliyyah sering mengadakan fastival sastra secara periodik. Ada festival sastra mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
Mereka juga membuat apa yang sekarang disebut dengan pasar seni. Di pasar seni ini para pujangga saling unjuk kemampuan dalam bersastra.
Di antara pasar seni yang paling bergengsi pada zaman Jahiliyyah adalah:
1. Pasar Dzu al-Majaz, yang terletak di daerah Yanbu', dekat Sagar (kini termasuk wilayah Madinah).
2. Pasar seni Dzu al-Majinnah di sebelah barat Mekkah.
3. Pasar seni ‘Ukadz yang terletak di timur Mekkah, antara Nakhlah dan Tha'if.
Di tiga tempat inilah masyarakat Jahiliyyah melangsungkan festival seni selama 20 hari, sejak bulan Dzulqaidah.
Di pasar ‘Ukadz para penyair berlomba mendendangkan karya-karya mereka di depan dewan juri yang terdiri dari sejumlah pujangga yang telah memiliki reputasi.
Karya-karya puisi yang dinyatakan sebagai yang terbaik akan ditulis dengan tinta emas di atas kain yang mewah, kemudian akan digantungkan di dinding Ka'bah.
#ImasasiIndonesia
#ImasasiWilayahV
#ImasasiUINSGD
#ImasasiUPI
#ImasasiUnpad
#ImasasiUninus
#TotalitasLoyalitas
Pada zaman jahiliyah ka'bah digantungi oleh sya'ir-sya'ir para pujangga yang biasa dikenal dgn nama ''mu'allaqat''
''Mu'allaqat'' secara bahasa memiliki makna ''sesuatu yang digantungkan'' dan yg dimaksud disini adalah sejumlah kumpulan syair-syair terbaik dari tujuh penyair Arab terkenal, pada masa pra-islam (Jahiliyyah).
Pada zaman jahiliyah ka'bahh dipenuhi dengan syair2 yang digantung pada dinding2nya, sehingga semua orang yang melakukan thawaf dapat mengetahui sekaligus membacanya. Dan syair-syair inilah yang disebut dengan mu'allaqat.
Ke tujuh penyair Arab tersebut adalah:
1. Imru'ul Qais.
2. Tharafah bun Abdul Bakri.
3. Zuhair bin Abi Sulma.
4. Antarah bin Syaddad.
5. Lubaid bin Rabi'ah al-Amiri.
6. Amr bin Kultsum.
7. Harist bin Hillizah.
Sebagian ulama sastra mengatakan bahwa penyair-penyair terkenal tersebut berjumlah 10 orang, dengan 3 penyair lainya yaitu: Nabaghoh, a'sya dan ubaid bin al abrosh.
Pada zaman dahulu, Masyarakat Jahiliyyah sering mengadakan fastival sastra secara periodik. Ada festival sastra mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
Mereka juga membuat apa yang sekarang disebut dengan pasar seni. Di pasar seni ini para pujangga saling unjuk kemampuan dalam bersastra.
Di antara pasar seni yang paling bergengsi pada zaman Jahiliyyah adalah:
1. Pasar Dzu al-Majaz, yang terletak di daerah Yanbu', dekat Sagar (kini termasuk wilayah Madinah).
2. Pasar seni Dzu al-Majinnah di sebelah barat Mekkah.
3. Pasar seni ‘Ukadz yang terletak di timur Mekkah, antara Nakhlah dan Tha'if.
Di tiga tempat inilah masyarakat Jahiliyyah melangsungkan festival seni selama 20 hari, sejak bulan Dzulqaidah.
Di pasar ‘Ukadz para penyair berlomba mendendangkan karya-karya mereka di depan dewan juri yang terdiri dari sejumlah pujangga yang telah memiliki reputasi.
Karya-karya puisi yang dinyatakan sebagai yang terbaik akan ditulis dengan tinta emas di atas kain yang mewah, kemudian akan digantungkan di dinding Ka'bah.
#ImasasiIndonesia
#ImasasiWilayahV
#ImasasiUINSGD
#ImasasiUPI
#ImasasiUnpad
#ImasasiUninus
#TotalitasLoyalitas
Alhamdulillah, sipdah artikelnya
BalasHapus